Bintang Mulia

Kurikulum Baru 2022 Bernama Kurikulum Prototipe. Bakal Bikin Pusing?

Akhir tahun 2021, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan sinyal akan mengganti kurikulum. Sontak hal ini membuat sebagian orang mulai bersuara miring: ganti menteri, ganti kurikulum.

Tapi tidak perlu nyinyir terlebih dahulu, ada baiknya mari kita pahami apa dasar dikembangkannya kurikulum Prototipe ini ya. Kurikulum prototipe ini adalah pengembangan dari Kurikulum 2013 yang sebelumnya dijalankan.

Pertama: Struktur kurikulumnya akan mengacu pada Profil Pelajar Pancasila (PPP) pada setiap semua komponen pengembangan standar pendidikan. Standar pendidikan nasional terdiri dari 8 standar, dan semua diarahkan menuju PPP.

Kedua: Pada kurikulum sebelumnya, kita mengenal ada istilah KI dan KD sebagai patokan pengajar untuk menyajikan materi. Namun pada Kurikulum Prototipe ini hanya ada Capaian Pembelajaran. Jadi lebih sederhana dan langsung tertuju pada sasaran.

Ketiga: Pada proses pembelajaran Tematik hanya dilakukan pada jenjang SD, Kurikulum Prototipe memungkinkan untuk tiap jenjang melaksanakan proses pembelajaran Tematik.

Keempat: Dari segi jam pembelajaran, kurikulum prototipe ini tidak memberikan batasan khusus bagaimana sebuah materi belajar disajikan perminggunya dalam kelas. Jadi dimungkinkan sebuah mata pelajaran tidak dipelajari disemester ini, namun dipelajari disemester depan. Sekolah boleh untuk mengatur hal tersebut sesuai dengan kemamppuan dan perencanaan masing-masing.

Kelima: Sekolah diberikan keleluasaan untuk meramu cara penilaian akhir dan juga dipersilakan untuk mengatur kolaborasi antar mapel.

Keenam: Mata Pelajaran TIK yang pada kurikulum sebelumnya dihilangkan, pada Kurikulum Prototipe ini akan dikembalikan dan diajarkan mulai jenjang SMP.

Dari semua penjabaran di atas, kurikulum pendidikan formal makin mirip pendidikan non formal ya … Tentu hal ini sedikit banyak ada pengaruh dari latar belakang Pak Nadiem Makarim yang memang bukan berasal dari kalangan akademisi, namun seorang praktisi. Sehingga beliau melihat dari sudut pandang yang lain, sudut bagaimana dunia berkembang dengan cepat dan semua cara baru bermunculan.

Bagikan juga ke kerabat :