Sekolah Mulai Masuk, Orang Tua Mulai Khawatir

Karena dinilai sudah terlalu lama melaksanakan aktivitas dari rumah, saat ini pemerintah mulai mewacanakan untuk mulai membuka aktivitas luar ruangan. Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat.

Istilah ini disebut dengan tatanan kehidupan baru, atau new normal. Sesuai dengan perencanaan, pemerintah Indonesia akan membuka tatanan kehidupan baru melalui lima fase.

Keseluruhan fase tersebut, terbentang sejak awal Juni (fase I) hingga akhir Juli (fase V). Fase- fase tersebut terbagi menjadi beberapa tahap pembukaan kehidupan normal baru. Pembukaan kegiatan perekonomian dan perkantoran dilaksanakan pada fase I dan II. Cara pembukaan ini dengan memberlakukan pola shifting secara bergantian.

Kemudian pada dunia pendidikan, menjelang penerimaan siswa baru, juga akan mulai diberlakukan tatanan kehidupan baru. Berkembang banyak gagasan untuk membuka sekolah, namun tetap aman dari pandemi.

Namun dibalik itu, banyak orang tua yang khawatir dengan mulai dibukanya sekolah. Berdasarkan pantauan Bintang Mulia Homeschooling, banyak orang tua yang menghubungi kami untuk berkonsultasi tentang pembelajaran online yang kami selenggarakan.

Orang tua mengaku ada kekhawatiran jikalau sekolah kembali dibuka, akan menjadi tempat penularan baru. Hal ini bukan tanpa alasan, Jerman saat mulai membuka sekolah, pada minggu pertama sekolah, ditemukan sebanyak 700 kasus baru. Korea juga demikian, ditemukan 400 kasus baru ketika sekolah mulai dibuka.

Orang tua menghendaki agar anak tetap belajar di rumah, namun tanpa rasa kebosanan dan pembelajaran dapat berlangsung secara kreatif. Sayangnya, hal ini menjadi kendala umum bagi guru dan sekolah.

Pembelajaran online yang sebelumnya dilaksanakan, seakan menjadi ajang penugasan yang bertubi-tubi bagi siswa. Tak ayal, dengan cara ini siswa akan cepat jenuh. Pembelajaran jauh dari sifat menambah wawasan, namun lebih pada pola drilling soal.

Sebelum adanya pandemi Covid 19, Bintang Mulia Homeschooling Kudus sudah menjalankan Pembelajaran online. Kami berpendapat bahwa, belajar bisa dimana saja dan kapan saja.

Kami mencoba untuk Kembali pada makna dasar belajar, yaitu penambahan wawasan secara sadar, tanpa rasa keterpaksaan. Bagi kami, ingatan yang diperoleh karena hukuman dan rasa ketakutan, hanya akan bertahan sebulan saja. Selebihnya, akan lupa ditelan aktivitas lain yang lebih menyenangkan.

Baca juga  LPG 3 KG Langka, Harga Melonjak. Kasus Ini Digunakan Siswa Belajar Ekonomi

Kunjungi profil kami, kenali program layanan kami. Kami bisa melakukan pembelajaran online lebih baik dari yang lainnya. Terbukti, kami lancar melaksanakan pembelaljaran online dengan siswa kami yang ada di Jogja, Dubai, Vietnam, dan kota-kota lain di Indonesia.

Bagikan juga ke kerabat :
Baca juga :