Bagi Anda yang memiliki anak usia SD atau Sekolah Dasar, Anda pastinya merasakan adanya banyak perubahan pada buah hati. Selain perubahan dari segi fisik dan kemampuan kognitif, perubahan yang Anda rasakan bisa jadi juga termasuk perubahan tantangan yang dihadapi anak, terutama di sekolah.
Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI membahas topik tersebut secara khusus dalam Seri Pendidikan Orang Tua “Mendampingi Anak Ketika Bermasalah”. Dari buku tersebut, Anda bisa ketahui adanya 5 masalah umum yang biasanya dihadapi anak SD. Apa saja masalahnya dan bagaimana Anda sebagai orang tua bisa membantu mengatasinya? Simak dalam ulasan berikut ini!
1. Malas ke Sekolah
Ada berbagai alasan yang bisa jadi penyebab anak merasa enggan ke sekolah. Misalnya bosan, beban sekolah yang terasa berat, atau bahkan mengalami perundungan (bullying) di sekolah. Karena itu, Anda tak perlu langsung marah hingga menghakimi anak ketika ia berkata bahwa ia malas sekolah.
Sebagai orang tua, alangkah lebih baik jika Anda tanyakan dulu kepada anak apa alasan mengapa ia merasa malas ke sekolah. Dengan begitu, Anda pun bisa mengidentifikasi apa solusi yang lebih sesuai untuk mengatasi masalah anak malas sekolah.
2. Kesulitan Berteman
Anak Anda barangkali mengalami kesulitan untuk berteman dengan teman-teman sekelas. Mungkin karena ia punya sifat pemalu, kurang PD, atau malah kurang disukai teman-temannya karena sikapnya.
Dalam hal ini, Anda perlu amati kebiasaan dan sifat anak, serta berkonsultasi dengan guru untuk mengetahui sikap anak di sekolah. Setelah Anda bisa menemukan penyebabnya, bantulah anak agar kecerdasan sosialnya ikut berkembang dengan mengajaknya ke dalam kegiatan berkelompok. Dampingi dan beri contoh positif kepada anak, terutama untuk mengembangkan sifat-sifat yang dapat membantunya bersosialisasi dan berteman.
3. Mendapat Ejekan
Mungkin karena bercanda atau sekadar ikut-ikutan, terkadang anak mengejek temannya baik disadari maupun tidak. Contohnya memanggil teman dengan julukan tertentu, memberi label tertentu, atau bahkan sampai mengucapkan kata-kata tidak pantas.
Untuk mengatasinya, Anda perlu membuat anak terbiasa bercerita, terutama tentang apa yang terjadi di sekolah. Selain mendengarkan, pahami perasaannya, lalu berikan solusi atau penjelasan. Misalnya mengajarkan anak agar tidak mudah emosi atau merasa minder saat diejek, hingga memberi cara untuk menegur teman tanpa ikut-ikutan mengejek. Tapi, jika anak merasa ia sudah tidak bisa mengatasi masalah ini, segera konsultasikan dengan guru.
4. Malas Mengerjakan PR
Apakah anak lebih memilih nge-game daripada mengerjakan PR? Sebenarnya, hal ini lumrah terjadi dan dirasakan oleh para orang tua yang memiliki anak usia SD. Solusinya sebenarnya tak perlu menggunakan emosi, apalagi sampai marah-marah dan mengancam anak dengan memukul. Kuncinya adalah bersabar, serta dampingi anak ketika ia belajar dan mengerjakan PR. Anda juga bisa memanfaatkan kreativitas Anda untuk mengatasi masalah anak malas mengerjakan PR dari sekolah.
5. Mengalami Kesulitan Belajar
Sayangnya, masih banyak orang tua yang menuntut anak untuk hanya mengejar prestasi akademik – yang penting nilai bagus, entah bagaimana caranya. Padahal, proses dalam belajar juga tak kalah penting karena aspek ini justru akan membantu anak mengembangkan sifat, kebiasaan, dan kepribadian.Apabila anak mengaku merasa kesulitan saat belajar, Anda tak perlu menghakimi anak atau merasa marah. Cari tahu apa kesulitan yang dialami anak, dan bimbing anak untuk mencari solusi bersama-sama. Dan ketika anak sukses mencapai sesuatu, berikan apresiasi agar anak merasa upayanya tak sia-sia, ya! Tak perlu dengan memberi hadiah mahal, kok. Misalnya dengan ucapan selamat dan memasakkan makanan kesukaan anak di rumah.