Bagaimana Orang Tua Bisa Membantu Anak Mengembangkan Bakatnya

Sebagai orang tua, tentu Anda ingin membantu anak Anda agar unggul di satu bidang tertentu. Hal yang sama juga dirasakan para orang tua lainnya. Karena itu, tak sedikit orang tua yang kemudian mendaftarkan anaknya – atau bahkan memaksa – anak untuk mengikuti beragam aktivitas, terutama aktivitas yang dinilai penting dan bermanfaat, serta yang disangka akan disukai pula oleh anak.

Sayangnya, realitas tak selalu berkata demikian. Pasalnya, sesuatu yang diminati orang tua bisa jadi bukanlah sesuatu yang diminati pula oleh anak. Apalagi, anak hanya punya 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Apabila anak punya kegiatan yang terlalu banyak, anak akan cenderung mudah merasa stres dan tak lagi memiliki energi untuk mengeksplorasi dan berpikir kreatif. Padahal, eksplorasi, rasa penasaran, dan berpikir kreatif adalah fondasi penting untuk mengembangkan bakat yang sesungguhnya.

Sadarkah Anda bahwa masing-masing anak memiliki otak dengan perkembangan yang berbeda-beda? Di samping itu, masih ada faktor lingkungan serta pengalaman hidup yang juga memengaruhi karakteristik, kelemahan, dan ketertarikan anak. Karena itu, anak butuh waktu dan ruang untuk bereksplorasi dan mengalami beragam jenis ketertarikan seminimal mungkin agar ia mampu menemukan apa yang benar-benar ia minati. Dengan cara ini, anak pun memiliki peluang untuk mengejar apa yang jadi passion mereka begitu ia menemukannya, yang kemudian akan membantu menentukan dan mengembangkan bakatnya.

Sering kali, orang tua beranggapan bahwa apa minat anak tidaklah terlalu penting – yang penting selama anak rajin berlatih, anak bisa jadi jago di bidang apapun. Hal tersebut tidaklah benar. Penelitian telah membuktikan bahwa latihan yang sering memang bisa membuat seseorang jago melakukan sesuatu, passion besar di balik apa yang seseorang lakukan adalah faktor yang memicu munculnya dopamin, yaitu enzim pemicu rasa senang. Hal ini meningkatkan koneksi syaraf di dalam otak dan memengaruhi bakat seseorang.

Baca juga  Siswa Bintang Mulia Homeschooling Kuliah Kampus Negeri

Sebagai orang tua, Anda tak bisa begitu saja membuat anak menyukai sesuatu, sehingga memengaruhi keputusan anak soal ingin jadi siapa ia kelak. Keputusan dan hasrat tersebut harus datang dari dalam diri anak. Malah, ketika anak bisa benar-benar mengidentifikasi bahwa ia memiliki bakat tertentu, dan anak yakin bahwa ia mampu menguasainya di masa depan, otak sang anak sebenarnya sedang benar-benar terstimulasi sehingga ia pun tertarik pada minat tertentu.

Karena itu, sebagai orang tua, idealnya Anda hanya perlu menunjukkan sebanyak mungkin minat kepada anak. Setelah itu, amati dan nilai seperti apa reaksi anak ketika ia mengeksplorasi aktivitas tersebut – apakah anak menunjukkan ketertarikan yang luar biasa?

Di samping itu, jenis latihan yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah bakat pun sangat penting. Penelitian telah menunjukkan bahwa pujian atas usaha, dan bukannya pujian atas kemampuan alami, bisa membuat perubahan besar. Hal ini dikarenakan kemampuan pujian atas kemampuan anak akan mendorong keinginan anak menuju kesuksesan, tapi dengan berhenti mengambil risiko dan berhenti menantang diri sendiri karena takut kalau ia berbuat kesalahan. Padahal, sebenarnya kesalahan sendiri adalah peluang untuk pembelajaran dan peningkatan. Lebih jauh lagi, anak yang mampu melihat bahwa “sandungan” adalah hal positif untuk pengembangan diri justru merupakan anak yang akan lebih banyak berlatih, yang berarti pengembangan bakat yang lebih tinggi.

Di samping waktu berlatih yang fokus pada kerja keras dan analisis terhadap kesalahan yang dilakukan pada bidang minat anak adalah aspek penting, tempo berlatih yang perlahan juga tak kalah krusial. Dengan mengajak anak agar melatih bakatnya secara perlahan dan “memecah” kemampuan tersebut ke dalam potongan-potongan kecil, bakat anak justru dapat disempurnakan untuk kemudian dipoles.

Baca juga  Bintang Mulia Homeschooling Perluas Kerjasama

Artinya, ketika anak menunjukkan arah ketertarikan menuju bakat yang benar-benar ia nikmati, anak membutuhkan waktu untuk mengasah keahlian bakatnya. Hal ini berarti anak akan menggunakan sedikit waktu untuk aktivitas lain di luar minat dan bakatnya.

Memang benar bahwa tak setiap anak bisa menemukan dengan segera apa kegiatan atau kemampuan yang benar-benar ia suka dan akan ia asah. Hanya saja, dengan cukup peluang, anak pun perlahan akan menemukan sesuatu yang benar-benar ia minati dan sebagai orang tua, Anda perlu memberikan ruang dan waktu bagi bakat anak agar tumbuh dari ketertarikan tersebut.

Pada akhirnya, agar anak dapat mengembangkan bakat dengan optimal, anak membutuhkan kombinasi antara sifat bakat yang sesuai dengan minat dan kemampuan anak, serta bimbingan dari orang tua yang menunjukkan beragam jenis minat, memberi kesempatan berlatih yang cukup, serta memberi pujian dengan cara yang tepat.

Bagikan juga ke kerabat :
Baca juga :