Cluster Lebaran Meningkat, Sekolah Apa Kabar?

Harapan untuk memulai kembali sekolah di tahun ajaran baru 2021, akan kembali pupus. Hal ini disebabkan meningkatnya kasus Covid-19 pasca lebaran.

Padahal seperti yang kita ketahui, menjelang tahun ajaran baru 2021 beberapa pemerintah provinsi sudah mempersiapkan rancangan pembelajaran tatap muka dengan model blended learning, atau yang biasa disebut dengan pembelajaran campuran.

Maksud dari blended learning ini adalah ada sebagian yang masih menjalankan pembelajaran dengan sistem online, kemudian Sebagian lagi ada yang menjalankan pembelajaran dengan tatap muka. Ini dimaksudkan sebagai upaya untuk meminimalisir dampak pembelajaran yang hanya satu sisi, yaitu online saja atau tatap muka saja.

Namun kondisi berkata lain, saat ini ditemukan cluster lebaran yang jumlahnya tak kalah sedikit dibanding cluster lainnya. Hal ini memaksa pemerintah daerah untuk kembali melakukan sweeping di jalanan membubarkan potensi kerumunan.

Pembelajaran online dengan narasi belajar dari rumah yang disusung oleh pemerintah, dianggap sebagai solusi yang paling memungkinkan. Namun banyak orang tua dan siswa yang merasa bosan dan tak paham dengan materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini disebabkan karena pengelolaan pembelajaran online masih tahap mencoba kebiasaan baru.

Padahal, jika kita membicarakan sistem pembelajaran online, banyak persiapan yang harus dimatangkan. Bintang Mulia Homeschooling contohnya, selama ini kami telah berpengalaman 4 tahun menjalankan sistem belajar online. Itupun dengan segala kemampuan server dan IT support yang betul-betul mumpuni.

Jika memang sekolah belum memungkinkan untuk dibuka kembali, maka solusi utama yang harus dilakukan adalah perbaiki sistem belajar online.

Salam dari kami Bintang Mulia Homeschooling.

Homeschooling online, dengan siswa dari luar Jawa, Vietnam, US, Dubai, dan Jepang.

Baca juga  Bagaimana Jika Pandemi Tak Kunjung Usai Hingga 5 Tahun

Bagikan juga ke kerabat :
Baca juga :